Masih dalam kegiatan field trip yang diadakan oleh
POLBANGTAN Magelang, saya yang sebelumnya mengunjungi Balitnak Ciawi Bogor
berlanjut menuju Balai Inseminasi Buatan Lembang, BIB Lembang. Disini lah
beberapa hal menarik terjadi. Setelah saya dan kawan-kawan sampai di BIB
Lembang kami di sambut hangat oleh Drh. Ida Zahidah Irfan, Msi, atau Bu Ida BIB
di Auditorium BIB yang ada di Lantai 2. Kemudian di jelaskan dengan singkat
tentang profil BIB Lembang ini, dapat kalian lihat di link berikut ini Profil BIB Lembang Sekilas info saja bahwa BIB Lembang ini adalah BIB pertama di indonesia yang
selanjutnya ada BIB singosari di malang dan BIB Ungaran di Semarang. Banyak hal
yang telah Bu Ida Sampaikan mengenai fakta-fakta tentang BIB Lembang Ini yang
salah satunya adalah BIB ini telah banyak melakukan kontribusi yang di
perintahkan oleh Kementan dan dapat melampaui targetnya, namun di artikel kali
ini saya tidak akan membahas itu, kita akan membahas tentang penyakit apa saja
sih yang nggak boleh ada di BIB, khususnya di BIB Lembang ini.
Di BIB Lembang ini tidak ada ternak sapi maupun kambing
dompa betina karena BIB Lembang bertugas mencetak strow atau sperma beku untuk
Inseminasi Buatan. Mereka memproduksi semen beku dengan cara mengambil semen
pada pejantan yang sedang birahi dengan vagina buatan. Oleh karena itu di sini
tidak ada sapi betina. Namun apakah sering kalian pikirkan apa saja syarat-syarat
yang harus di penuhi untuk sapi dapat disebut dengan Indukan jantan unggul ?. Dari
materi Bu Ida yang dijelaskan kepada kami, salah satu syaratnya adalah tidak
adanya 11 penyakit yang ada di indukan jantan unggul. Setelah menunggu lama
materi akhirnya telah di jelaskan semuanya, namun dari Ibu Ida sendiri tidak
memaparkan apa saja ke 11 penyakit ini karena keterbatasan waktu, akhirnya Bu
Ida menyarankan kami mencarinya di website BIB maupun di Web lainnya yang dapat
dipercaya.
Dengan rasa penasaran, setelah kami mengunjungi BIB saya
la ngsung mencari standar yang ada untuk pejantan unggul di suatu BIB, akhirnya
saya mendapatkan satu penelitian yang di tulis oleh Suprodjo Hardjoutomo dengan
judul Tinjauan Aspek Penyakit/Kesehatan
Hewan Pada Semen Beku Produksi Dalam Negeri. Dalam penelitian tersebut di paparkan beberpa
penyakit yang sesui dengan standar Indonesia dan Luar tentang penyakit yang
tidak boleh ada pada indukan pejantan. Berikut adalah penyakit-penyakitnya.
Hasil konsultasi para ahli pengendalian penyakit hewan dalam
hubungan peredaran secara internasional semen dan embrio, atas prakarsa FAO
pada sidang mereka di Roma pada tahun 1981 (FAO, 1981), yang merekomendasikan
beberapa hal penting berikut ini :
1) Sapi
(juga kerbau) pejantan yang digunakan untuk
program IB harus datang dari daerah/ negara
di mana penyakit-penyakit hewan menular:
rinderpest, contagious bovine pleuropneumonia
(CBPP) dan penyakit mulut dan
kuku (PMK) tidak ditemukan;
2) Semua
sapi pejantan di Pusat IB (BIB) secara resmi
harus bebas dari tuberkulosis dan bebas dari
brucellosis ;
3) Sapi-sapi
pejantan itu juga harus berstatus negatif
dalam arti tidak mengandung mikroorganisme (setelah
melalui pengujian-pengujian khusus
di laboratorium) terhadap penyakit-penyakit menular ini : trichomoniasis,
vibriosis (campylobacteriosis),
leptospirosis, infectious bovine
rhinotracheitis (IBR), infectious postular
vulvo-vaginitis (IPV), infectious postular
balanoposthitis (IPB) dan bluetongue.
Atau dapat kita lihat
pada daftar berikut berikut ini :
Daftar A (O .I .E)
1 . v (virus) PMK
2 . v Rinderpest
3 . v Vesic . stomatitis
4. CBPP
5 . v Lumpy skin disease
6 . v Bluetongue
7 . v Rift Valley Fever
Daftar B (O .I .E) :
8 . Anaplasma marginale
9 . Babesia spp.
10 . Brucella abortus
11 . Campylobacterium spp .
12 . Mycobacterium spp .
13 . Pasteur multocida
14. v EBL
15 . v IBR/IPV
16 . Mycobact. paratubercul.
17 . Trichomonas
18 . R. ruminantium
19 . Leptospira spp.
20 . Coxiella burnetti
21 . v . Pseudorabies
22 . Theilleria spp.
23 . Trypanosoma spp.
Lain-lain :
24. Listeria monocytogenes
25 . v BEF
26 . v BVD/Mucosal disease
27 . v MCF
28 . v PI3
29 . V EHD
30. Haemophilus somnus
31 . Mycoplasma spp.
32 . Ureaplasma spp .
33 . Chlamydia strain
34. Enterovirus
35 . v Parapox
36 . v Trans . genital papilloma
Dari daftar tersebut dapat
dilihat bahwa syarat menjadi pejantan unggul sangatlah selektif, karena hal ini
dapat menjadi pengaru besar pada kualitas sperma dan anakan yang di hasilkan
oleh sperma tersebut. Namun hal yang umum kita kenal ada dalam daftar A yang
berisi penyakit-penyakit yang berbahaya dan sering kita temui, seperti PMK,
Bluetangue dll.
0 comments:
Post a Comment