sapi merupakan hewan yang telah lama keberadaannya. cikal bakalnya sudah ada sejak zaman dahulu. hingga sekarang sapi terdiri dari banyak golongan dan bangsa. bangsa-bangsa tersebut telah mengalami perkawinan silang sehingga menghasilkan sapi yang berbeda dari tetuanya.
zaman prasejarah hanya ada dua bangsa sapi di dunia ini, yaitu Auroch (Bos Taurus) di Eropa dan Zebu (Bos Indicus) di Asia, Afrika, serta India. sapi yang dipilih untuk di pelihara adalah sapi yang mempunyai postur tubuh besar serta otot-ototnya kuat. sapi dengan otot yang kuat akan dimanfaatkan sebagai sapi penarik barang. sapi-sapi tersebut dikawinkan dengan sapi lain yang mempunyai karakteristik yang sama sehingga turunannya menjadi keturunan yang lebih baik, lebih besar dan lebih kuat. setelah tidak lagi digunakan kebutuhannya sebagai penarik beban mereka melakukan pemilihan untuk dikembangbiakkan guna mendapatkan turunan yang lebih baik, lebih besar, dan menghasilkan banyak daging atau karkas (carcasses).
perbaikan keturunan tersebut dilakukan terus menerus dari masa ke masa. keturunan sapi yang mebaik inilah yang enjadi nenek moyang sapi potong yang ada saat ini. para peternak sap[i kemudian membentuk organisasi guna menentukan dan mengebangkan standar regestrasi serta membuat aturan yang harus diikuti oleh seluruh peternak sapi dala emilih bibit sapi yang akan dikembangbiakkan.dengan deikian, garis keturunan (blood line) suatu jenis sapi dapat terjamin, standart karakteristiknya pun tetap terjaga. hasil dari seluruh keturunannya pun hasilnya saa yang sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam standarisasi dan aturan. sapi-sapi dengan kesaaan inilah yang selanjutnya di sebut dengan janis sapi tertentu dan dibernama tertentu oleh asosiasi petyernak sapi di asing-asing lokasi. untuk keseragaman, isal sapi liousin. tujuannya agar udah dala membedakannya.
Sejarah sapi liousin diulai pada periode yang dikenal sebagai Pleistocene (2,6 juta sapai 12.000 tahun yang lalu) ketika banyak megafauna enjalajahi bui. Aurochs, nenek oyang dari ternak odern, terasuk salah satu eghafauna yang bertahan sapai abad ke-17. gambar Auroch terdapat di lukisan gua yang diteukan pada tahun 1940 di Lascaux di wilayah Dordogne, Prancis. lukisan tersebut diperkirakan berusia 17.300 tahun. karena penampilan mereka, Aurochs yang ada di lukisan tersebut diyakini telah menjadi nenek moyang langsung dari sapi liousin. adapun bukti tertulis pertama dari keberadaan sapi k;limopusin berasal dari akhir abad ke-18.
Sapi Liousin dal;ah bangsa sapi potong berotot yang berasal dari liousin dan Arche di Pranchis. bangsa ini dikenal sebagai spi liousin dari prancis. awalnya, sapi liousin dinilaisebagai sapi pekerja yang bentuknya buruk dan kualitas susunya rendah. bahkan, sapi liousin adalah salah satu sapi terbutuk dala kopetisinya.
dalam rangka memperbaiki keturunannya, ada upaya menghasilkan strain yang lebih besar dari limousin tahun 1700 dan 1800-an. beberapa peternak limousin mencoba untuk menyilangkan sapi limousin dengan sapi agenais, sapi noran, atau sapi charolais yang memiliki bentuk lebih baik. hasilnya, terbentuk sapi yang lebih tinggi serta emiliki volume perototan lebih di bagian kaki belakang dan pinggang. sayangnya sapi persilangan ini terbukti tidak ekonois karena membutuhkan jumlah pakan yang lebih besar daripada yang dapat disediakan sehingga ditinggalkan.
peternak limousin keudian berkonsentrasi pada peningkatan keturunannya melalui seleksi alam. program pemuliaan diizinkan untuk dikembang secara alami agar dihasilkan kualitas yang lebih tinggi. salah satu upayanya melalui seleksi ketat pada kelopok ternak limousin. keberhasilan pemuliaan tersebut menyebabkan limousin dikenal sebagai hewan pedaging prancis sejak saat itu.
dengan semakin berkembangnya penggunaan seleksi alam,pencataan garis keturunan dari sapi jantan dan betina limousin yang luar biasamenjadi penting. untuk mempertahankan hasil pemuliaan dan generasinya, disusunlah Limousin Herd Book tahun 1886. tujuannya untuk memastikan keseragaman perkembang biakan dan menjamin kemurnian keturunan dan perbaikan dengan hanya merekam dan hewan peternakan yang memenuhi standar jenis secara ketat. jalan yang dipilih sangat cermat sehingga kurang dari setengah peternak hewan yang mengajukan permohonan pendaftaran diterima. penerapan standar ini mendorong penciptaan limousin ternak eksklusif di perancis.
berkat kualitasnya, bangsa limousin telah memenangkan banyak penghargaan di kompetisi bergengsi. sebagai contoh, daging sapi limlousin datang lebih dulu di Quality Trophy dan berkualitas sebagai The Best Eropa Beef Meat selama paris Internasional Agricultural Show. sapi limousin membuat kesan yang mendalam pada sapi perancis selama tahun 1850-an. pertunjukan pertama menang di Bordeaux dengan mengambil tempat kedua dan ketiga. selanjutnya, tahun 1857-1859 limousin juga unggul di beberapa kompetisi karkas pertama di kompotisi produk pertanian yang diadakan di Poissy, dekat Paris. reputasi sapi limousin sebagai hewan daging pun tegas di tetapkan. hari ini sapi limousin masih disebut dengan "tukang daging hewan" di Perancis.
Sumber :
Yulianto, Purnawan dan Cahyo Saparinto. 2014. Beternak Sapi Limousin. Jakarta:Penebar Swadaya
0 comments:
Post a Comment