:::: MENU ::::
  • Berbagi Ilmu Peternakan

  • Peternak Muda

  • Bangga Menjadi Peternak

Tuesday, 30 October 2018

Penyuluhan oleh saya di salah satu desa di Purbalingga
salam peternakan...
kali ini saya akan membahas tentang penyuluhan pertanian. dalam penyuluhan pertanian kita perlu tahu bagaimana kita akan melaksanakan penyuluhan pertanaian, pertanian di sini mencakup juga bidang pertanian dan peternakan. nah bagi kalian yang bingung bagaimana kita bisa melaksanakan penyuluhan pertanian, kita akan bahas tuntas disini. postingan ini berdasarkan materi yang disampaikan oleh dosen Polbangtan Magelang yaitu bapak Ir. Johanis Sulardi, M.Si. beliau adalah dosen di mata kuliah penyuluhan pertanian, dan di semester 1 saya telah di beri materi tentang pelaksanaan penyuluhan pertanian. kita akan bahas pelaksanaan mulai dari metode, teknik, tujuan, prinsip-prinsip. langsung saja mari kita bahas pelaksanaan penyuluhan pertanian menurut bapak Ir. Johanis Sulardi, M.Si.

A. Metode  dan Teknik  Penyuluhan Pertanian
Metode Penyuluhan Pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para pelaku  utama  dan pelaku usaha  agar mereka mau, dan mampu  menolong  dan mengorganisasikan  dirinya  dalam  mengakses  informasi  pasar, teknologipermodalansumberdaya  lainnya  sebagai  upaya  peningkatan  produktivitas, efisiensi  usahapendaptandan  kesejahteraan  serta  meningkatkan  kesadaran  dalam  pelestarian  fungsi  lingkungan  hidup.  (Kementan  RI,  2009)
Sedangkan teknik penyuluhan pertanian  dapat didefinisikan  sebagai keputusan – keputusan  yang dibuat oleh sumberatau penyuluh dalam memilih  serta menata  simbul  dan isi  pesan  menentukan  pilihan  cara dan frekuensi penyampaian pesan  serta  menentukan  bentuk penyajian pesan.

B. Tujuan dari Metode Penyuluhan Pertanian
Mempercepat  dan mempermudah  penyampaian  materi dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian
Meningkatkan  efektivitas  dan efisiensi  penyelenggaraan  dan pelaksanaan  penyuluhan pertanian
Mempercepat  proses  adopsi  inovasi teknologi  pertanian

C. Penyuluhan pertanian dilaksanakan dengan menggunakan "PRINSIP-PRINSIP POD"
-belajar secara sukarela,
-materi pendidikan didasarkan atas kebutuhan Sasaran/petani,
-petani mampu belajar, sanggup berkreasi dan tidak konservatif,
-secara potensi, keinginan, kemampuan, kesanggupan untuk maju ada pada petani, sehingga kebijaksanaan, suasana, dan fasilitas yang menguntungkan akan menimbulkan kegairahan petani untuk berikhtiar,
-belajar dengan mengerjakan sendiri adalah efektif dan apa yang dikerjakan/dialami sendiri akan berkesan dan melekat pada diri petani serta menjadi kebiasaan baru,
-belajar dengan melalui pemecahan masalah yang dihadapi adalah praktis, dan kebiasaan mencari kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik akan menjadikan seorang petani berinisiatif dan berswadaya,
-berperan dalam kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri akan menimbulkan partisipasi masyarakat tani yang wajar.


D. Prinsip -Prinsip  dalam metode  penyuluhan pertanian
1. Pengembangan untuk berpikir kreatif
masyarakat penerima harus mampu mengupayanya sendiri mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, serta mampu mengembangkan kreatifitasnya untuk memanfaatkan setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.
Pada setiap kegiatan penyuluhan, seorang penyuluh harus mampu memilih metoda yang sejauh mungkin dapat mengembangkan daya nalar dan kreatifitas masyarakat penerima manfaatnya.
2.  Tempat yang paling baik adalah di tempat kegiatan penerima manfaat

Dapat dipastikan bahwa, setiap individu sangat mencintai profesinya, karena itu tidak suka diganggu (untuk meninggalkan pekerjaan rutinnya), serta selalu berperilaku sesuai dengan pengalamannya sendiri dan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya sehari-hari. Oleh sebab itu, dalam banyak kasus, kegiatan penyuluhan sebaiknya dilaksanakan dengan menerapkan metoda yang dilaksnakan di lingkungan pekerjaan (kegiatan) penerima manfaatnya. Hal ini dimaksudkan agar:
tidak banyak mengganggu (menyita waktu) kegiatan rutinnya.
penyuluh dapat memahami betul keadaan penerima manfaat, termasuk masalh-masalah yang dihadapi dan petensi serta peluang yang dapat dimanfaatkan utnuk perbaikan mutu hidup mereka.

kepada penerima manfaat dapat ditunjukkan contoh-contoh nyata tentang masalah dan petensi serta peluang yang dapat ditemukan dilingkungan pekerjaannya sendiri, sehingga mudah dipahami dan diresapi serta diingat oleh penerima manfaatnya.

3. Setiap individu terikat dengan lingkungan sosialnya

Sebagai makhluk sosial, setiap individu akan selalu berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya, atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan diri diri dengan perilaku orang-orang disekitarnya. Karena itu, kegaiatan penyuluhan akan lebih efisien jika diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat, terutama yang diakui oleh lingkungannya sebagai “panutan” yang baik.
4. Ciptakan hubungan yang akrab dengan penerima manfaat
•Upaya mengubah perilaku orang lain secara persuasif dengan menerapkan sietem pendidikan.
•Adanya hubungan pribadi yang akrab antara penyuluh dengan penerima manfaatnya, akan merupakan syarat yang harus dipenuhi, setidak-tidaknya akan memperlancar kegiatan penyuluhan itu sendiri.
•Dengan keakraban itu akan tercipta suatu keterbukaan megemukakan masalah dan menyampaikan pendapat. Disamping itu, saran-saran yang disampaikan penyuluh dapat diterima dengan senang hati seperti layaknya saran seorang sahabat tanpa ada prasangka atau merasa dipaksa.

5. Memberikan sesuatu untuk terjadinya perubahan
•Metoda yang diterapkan harus mampu merangsang penerima manfaat untuk selalu siap (dalam arti sikap dan pikiran) dan dengan suka hati atas kesadaran atau pertimbangan nalarnya sendiri melakukan perubahan-perubahan demi perbaikan mutu hidupnya sendiri. Keluarganya dan masyarakatnya.






0 comments:

Post a Comment

A call-to-action text Contact us