ANALISIS KELAYAKAN USAHA
USAHA
AYAM PEDAGING
“Phitik
Pak Djumadi”
KEMENTERIAN
PERTANIAN
BADAN
PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH
TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN
PENYULUHAN PETERNAKAN
2018
Latar belakang
Nama
perusahaan atau usaha budidaya ayam broiler yang dijalankan oleh Pak Djumadi adalah
“Phitik Pak Djumadi”
Perusahaan
“Phitik Pak Djumadi” terletak di desa Karangmalang,
Bobotsari, Purbalingga
1. Sejarah
Singkat Perusahaan
Seperti yang
telah diketahui bahwa kebutuhan akan daging ayam setiap harinya terus
bertambah. Apalagi harga daging yang semakin lama semakin tinggi. Hal ini
dikarenakan karena daging ayam sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat daerah
Bobotsari, selain itu daging ayam bukanlah suatu bahan makanan yang dimiliki
masyarakat kalangan kelas atas. Selain harga daging ayam yang relatif
terjangkau kandungan gizinyapun relatif tinggi. Sehingga tidak heran bila saat
ini bisnis ayam pedaging semakin digeluti oleh para pebisnis.
2. Jenis
Bidang Usaha
Usaha yang dijalankan Pak Djumadi, bergerak
pada usaha penyedia bahan pangan masyarakat, khususnya daging ayam.
3. Pemilik
Perusahaan
Pak Djumadi sebagai pemilik tunggal
merupakan petani sukses dan dipercaya menjadi ketua kelompok tani di Desa
Karangmalang. Pak Djumadi adalah warga desa Karangmalang yang telah terjun
dalam dunia pertanian selama 15 tahun dan menjalar pada bidang peternakan yaitu
budidaya ayam broiler selama 4 tahun ini. Usaha yang dijalankan Pak Djumadi
baik pertanian maupun peternakan merupakan mata pencaharian utamanya.
1. Identitas
Perusahaan
a. Nama
Perusahaan : Phitik Pak Djumadi
b. Alamat
Perusahaan : Karangmalang, Bobotsari,
Purbalingga
2. Legalitas
Usaha
a. Bentuk/Badan
Hukum Perusahaan
Usaha
budidaya ayam broiler milik Pak Djumadi tidak berbadan hukum mengingat usaha
ini hanya usaha skala rumah tangga.
b. Perjanjian
Usaha
Usaha budidaya
ayam broiler Pak Djumadi tidak berbentuk badan hukum, tidak ada perjanjian yang
mengikat.
3. Struktur
Organisasi
1. Pimpinan
Perusahaan : Djumadi
2. Pimpinan
Unit/Divisi/Bagian
·
Bidang
Produksi : Wahyu
·
Bidang
Keuangan : Ninin
·
Bidang Pemasaran : Wahyu
1. Unsur
Pimpinan Perusahaan
a. Pimpinan
Perusahaan : Djumadi
b. Pimpinan
Unit/Divisi/Bagian
·
Bidang
Produksi : Wahyu
·
Bidang
Keuangan : Ninin
·
Bidang Pemasaran : Wahyu
2. Uraian
Tugas
Pemimpin
perusahaan, bertugas untuk mengkoordinir setiap kegiatan
perusahaan. Pemimpin perusahaan menjadi pentholan “teladan” bagi
anggota-anggotanya.
Bidang
produksi, bertugas untuk mengawasi dan mengatur jalannya
produksi broiler apakah memenuhi kebutuhan pasar dan membantu memberi pakan
maupun minum pada ayam pada pagi dan malam hari. Selain itu, juga memperbaiki
dan mengembangkan kualitas produk daging ayam broiler tersebut.
Bidang
keuangan, bertukas memegang keuangan dan mencatat administrasi
pemasukan maupun pengeluaran. Bidang keuangan juga merangkap memberi pakan dan
minum ayam pada siang hari.
Bidang
pemasaran, bertugas mencari pasar dan memasarkan
hasil (ayam broiler) sesuai permintaan pasar. Bahkan membentuk ikatan
kerjasama.
3. Karyawan
Usaha peternakan ayam broiler “Phitik Pak
Djumadi” belum memiliki karyawan.
1. Nama
Produk yang dipasarkan dan kegunaannya
Produk yang dihasilkan dari budidaya ayam
broiler adalah daging ayam karkas maupun ayam yang masih hidup sesuai dengan
permintaan pasar. Produk tersebut diberi nama Phitik Pak Djumadi.
2. Wilayah/Daerah
Pemasaran
Wilayah pemasaran Phitik Pak Djumadi
adalah pasar Bobotsari, warga sekitar wilayah Karangmalang.
3. Segmen
pasar/ Kelompok pembeli
Segmentasi
konsumen dari Phitik Pak Djumadi adalah semua kalangan dengan berbagai latar
belakang kehidupan. Beberapa segmentasi khusus diantaranya adalah pembeli dan
pengepul, lebih ditujukan langsung kepada pembeli terutama skala rumah makan
maupun ibi-ibu PKK supaya dapat lebih menaikkan nilai dari hasil produksi.
4. Sistem
Transportasi Perdagangan
Transportasi yang digunakan dalam proses
perdagangan adalah mobil bak terbuka maupun motor keranjang (motor bronjong)
tergantung dari kapasitas jumlah produk yang dibeli.
5.
Sistem Saluran Distribusi diwilayah
pemasaran
Konsumen
|
Produsen
|
1.
Pengepul
|
Dari gambar saluran diatas, dapat
dijelaskan bahwa produk yang dihasilkan oleh Phitik Pak Djumadi akan ditadah
oleh pengepul (penjual pasar) untuk selanjutnya sampai kepada tangan pembeli
(konsumen pasar).
Produsen
|
Konsumen
|
a.
Dari gambar saluran diatas, dapat
dijelaskan bahwa konsumen membeli langsung (datang langsung) pada Pak Djumadi
(Phitik Pak Djumadi).
1. Permintaan
produk
a. Permintaan
masa lalu
Tahun
|
Perkiraan Permintaan
( ekor )
|
2016
|
150.000
ekor
|
2017
|
300.000
ekor
|
2018
|
340.000 ekor
|
b. Proyeksi
permintaan untuk minimal 5 tahun mendatang
Tahun
|
Perkiraan Permintaan
( ekor )
|
2019
|
380.000
ekor
|
2020
|
400.000
ekor
|
2021
|
450.000 ekor
|
c. Faktor
yang mempengaruhi permintaan selama ini
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan, terutama pada Pithik
Pak Djumadi :
1. Kebutuhan
masyarakat akan daging ayam yang telah menjadi kebutuhan pokok disemua
kalangan.
2. Harga
daging ayam lebih terjangkau dibanding dengan harga daging lainnya.
Dari
penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa selain memperhatikan segmen
pasar, layout usaha ada beberapa hal utama yang harus diperhatikan dan
dijalankan, yaitu :
1. Branding
Seperti
yang telah diketahui masyarakat bahwa usaha budidaya ayam broiler milik Pak
Djumadi telah memiliki brand yaitu “Pithik Pak Djumadi”. Hal ini menjadikan
suatu produk memiliki identitas sehingga menarik dan mampu dikenang oleh
konsumen.
2. Packing
Hal
yang diperhatikan adalah cara mengemas atau megepack sebuah produk. Apalagi
kemasan daging yang harus fresh dan tertutup. Selain itu terbuat dari bahan
yang hiegeinis.
3. Marketing
Cara
memasarkan dan mengatur keuangan juga harus jelas dan teliti.
1. Nama
Produk
Produk yang dihasilkan dari budidaya ayam
broiler adalah daging ayam karkas maupun ayam yang masih hidup sesuai dengan
permintaan pasar. Produk tersebut diberi nama atau brand “Phitik Pak Djumadi”.
“Brand “Phitik Pak Djumadi” diambil dari nama pemilik usaha ayam broiler
tersebut.
2. Dimensi
Teknis Produk
Produk ayam dari Phitik
Pak Djumadi untuk bentuk ayam utuh, ayam sehat dan terbebas dari penyakit dan bisa
dalam bentuk karkas tergantung permintaan konsumen. Hanya saja dalam analisa
produksi, Phitik Pak Djumadi memfokuskan produk
dalam bentuk ayam utuh agar mudah dalam perhitungan dan didapat keuntungan
pokoknya. Selain itu dalam
dimensi kualitas produknya diharapkan :
3. Spesifikasi
Teknis Produk/Standar Mutu Produk
Ayam Broiler Hidup
Karkas (Daging Ayam)
Mutu karkas ayam pedaging berdasarkan
Standar Nasional Indonesia SNI 01-3141-1998. Karkas ayam pedaging adalah bagian
dari ayam pedaging hidup, setelah dipotong, dibului, dikeluarkan jeroan dan
lemak abdominalnya, dipotong kepala dan leher serta kedua kakinya (ceker).
Klasifikasi berdasarkan penanganannya
yaitu karkas dingin segar adalah karkas segar yang baru diproses selama tidak
lebih dari 6 jam dan tidak mengalami perlakuan lebih lanjut. Karkas dingin
segar, adalah karkas segar yang segera didinginkan setelah selesai diproses
sehingga suhu didalam daging menjadi antara 40-50C.
1. Alur
Proses Produksi
Alur proses produksi budidaya ayam broiler “Phitik Pak
Djumadi” disimpulkan bahwa Pak Djumadi membeli DOC, Pakan, Obat dan vaksin dari
sebuah perusahaan dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan tersebut. Setelah
itu, Pak Djumadi melakukan pmeliharaan dan pada akhirnya ketika ayam mencapai
umur 35-42 siap panen. Biasanya, para pengepul maupun pembeli langsung datang
ketempat pak Djumadi untuk membeli ayamnya.
2. Sistem
Produksi
Perencanaan proses
produksi untuk menghasilkan produk ayam adalah
pemeliharaan dengan menggunakan sistem layout yang baik
dan
memadai serta hasil produksi tidak hanya ayam utuh, tetapi Pak Djumadi juga menawarkan pasokan karkas/ daging dengan jasa
pelayanan seperti tranportasi dan pengemasan yang berkualitas.
1. Kapasitas
Produksi Pertahun
Berdasarkan pengalaman dan budidaya tiga
tahun terakhir, kapasitas pertahun yang mampu dijalankan adalah
Tahun
|
Rencana produksi (ekor)
|
2016
2017
2018
|
800 ekor/ tahun
800 ekor/ tahun
800 ekor/ tahun
|
2. Rencana
produksi
Berdasarkan hasil dari
perhitungan peluang pasar atas permintaan produk
ayam broiler. Kapasitas produksi ayam dinyatakan dalam unit
per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk
perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3
tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun
|
Rencana
produksi (dalam unit)
|
2019
2020
2021
|
1600 ekor/ tahun
1600 ekor/ tahun
1600 ekor/ tahun
|
1. Bahan
baku
Bahan
baku yang dibutuhkan dalam budidaya ayam broiler adalah DOC, pakan, kandang,
vaksin dan obat-obatan.
2. Bahan
Penolong
Bahan
penolong yang dibutuhkan dalam budidaya ayam broiler adalah alat kebersihan
(sanitasi), alat angkut (transportasi) dan peralatan kantor.
Untuk
sementara ini, limbah dari budidaya ayam broiler Pak Djumadi diolah sendiri
menjadi pupuk kandang dan digunakan sendiri.
1. Biaya
Investasi
a. Pengadaan
mesin peralatan produksi
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
Peralatan Kantor
|
1 paket
|
Rp. 50.000
|
Rp 50.000
|
Alat Angkut
|
1
|
Rp. 250.000
|
Rp. 250.000
|
Tempat Pakan
|
5
|
Rp. 25.000
|
Rp. 125.000
|
Tempat Minum
|
5
|
Rp. 25.000
|
Rp. 125.000
|
Peralatan Sanitasi
|
-
|
-
|
Rp. 80.000
|
Jumlah
|
|
|
Rp. 630.000
|
b. Pengadaan
tanah dan bangunan pabrik
Tanah
yang digunakan untuk usaha budidaya ayam broiler menggunakan tanah sendiri
c. Pengadaan
fasilitas pengolahan limbah
Tidak
ada fasilitas khusus untuk pengolahan limbah, hanya menggunakan fasilitas yang
ada.
2. Biaya
Operasi Produksi (1 tahun)
a. Upah
tenaga kerja produksi
Usaha
budidaya ayam broiler ini tidak membutuhkan tenaga kerja, karena semua
kegiiatan budidaya dilakukan sendiri.
b. Biaya
bahan baku dan bahan penolong
Biaya bahan baku dan bahan penolong
sebagai berikut.
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
|
Bahan Baku
|
||||
a. DOC
|
800
|
5.500
|
Rp. 4.400.000
|
|
b. Vaksin dan Obat
|
800
|
500
|
Rp.
400.000
|
|
c. Pakan
|
48
|
340.000
|
Rp. 16.320.000
|
|
Bahan Penolong
|
|
|
|
|
d.
Sekam
|
16
|
12.000
|
Rp. 192.000
|
|
e.
Transportasi
|
-
|
-
|
Rp. 250.000
|
|
f.
Alat kebersihan
|
-
|
-
|
Rp. 80.000,-
|
|
Jumlah
|
|
|
Rp. 21.642.000
|
Dalam mendirikan
sebuah usaha perlu adanya analisis dari segala aspek untuk mencapai sebuah
tujuan dalam usaha tersebut. Aspek yang harus diperhatikan antara lain adalah
analisis aspek teknis, analisis aspek produksi maupun analisis operasi.
Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung proses produk dan persediaan
bahan baku. Maka dalam hal ini perlu ada peninjaun atau analisis serta
kenyamana dan keamanan perusahaan serta fasilitas yang mendukung proses
kegiatan perusahaan.
a. Sumber Pendanaan
Uraian
|
Biaya (Rp)
|
Persentase
|
Modal Sendiri
|
7.000.000
|
100 %
|
Jumlah
|
7.000.000
|
100 %
|
b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
c. Analisa Biaya Tetap
Uraian
|
Periode
|
Harga Beli
|
Harga Jual
|
Penyusutan
|
Peralatan Kantor
|
3
|
Rp. 50.000
|
-
|
Rp. 16.000
|
Alat Angkut
|
10
|
Rp. 250.000
|
-
|
Rp. 25.000
|
Tempat Pakan
|
10
|
Rp. 125.000
|
Rp 20.000
|
Rp. 10.500
|
Tempat Minum
|
10
|
Rp. 125.000
|
Rp 20.000
|
Rp. 10.500
|
Alat Sanitasi
|
4
|
Rp. 80.000
|
Rp 8.000
|
Rp. 18.000
|
Jumlah
|
|
|
|
Rp. 80.000
|
d.
Analisa
Biaya Tidak Tetap
Uraian
|
Banyaknya
|
Harga/Unit
|
Jumlah
|
(1)
|
(2)
|
(3 = 1 x 2)
|
|
a. DOC
|
200
|
5.500
|
Rp. 1.100.000
|
c. Pakan
|
12
|
340.000
|
Rp. 4.080.000
|
d.Sekam
|
4
|
12.000
|
Rp. 48.000
|
e.
Transportasi
|
-
|
-
|
Rp. 250.000
|
Jumlah
|
|
|
Rp. 5.478.000
|
f.
Proyeksi
Aliran Kas
Uraian
|
Dalam 1 periode
|
Dalam 1 tahun
|
(1x4)
|
||
a. Sumber dana
|
7.000.000
|
|
b. Penggunaan dana
|
7.000.000
|
|
c. Pendapatan
(1 x periode)
|
5.850.000
|
Rp. 23.400.000
|
d. Biaya
|
5.558.000
|
Rp. 22.232.000
|
Laba
Kotor
|
292.000
|
Rp. 1.168.000
|
Biaya
Administrasi
|
15.000
|
60.000
|
Laba
bersih
|
277.000
|
1.108.000
|
1. Laporan
Laba/Rugi 5 tahun mendatang
2. Laporan
Arus kas proyeksi 5 tahun mendatang
Karena
usaha budaya Ayam broiler masih dalam skala kecil, maka tidak ada utang piutang
maupun investasi dibank.
Uraian
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun 3
|
Tahun 4
|
Tahun 5
|
Pendapatan Usaha
|
23.400.000
|
23.400.000
|
23.400.000
|
23.400.000
|
23.400.000
|
Biaya pengeluaran
|
22.232.000
|
22.232.000
|
22.232.000
|
22.232.000
|
22.232.000
|
Laba Kotor
|
1.168.000
|
1.168.000
|
1.168.000
|
1.168.000
|
1.168.000
|
Biaya administrasi kantor
|
60.000
|
60.000
|
60.000
|
60.000
|
60.000
|
Total Pendapatan Usaha
|
1.108.000
|
1.108.000
|
1.108.000
|
1.108.000
|
1.108.000
|
Pendapatan Lainnya
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Total akhir Pendapatan Usaha
|
1.108.000
|
1.108.000
|
1.108.000
|
1.108.000
|
1.108.000
|
3. Laporan
Neraca Perusahaan 5 Tahun Mendatang
Neraca
perusahaan 5 tahun mendatang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Uraian
|
Total
|
a.
Aset Lancar
|
|
Aset kas
|
15.000
|
Aset perlengkapan
|
630.000
|
b.
Aset Tidak Lancar
|
|
Aset Tetap
|
10.000.000
|
1. Margin
Laba (Cash Flow)
2. Profitability
Indeks (PI)
Menghitung
perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai
investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru
dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Nilai Aliran Kas Masuk
PROFITABILITY INDEX ( PI ) =
---------------------------
Nilai Investasi
3. Tingkat
Kemampuan Pengembalian Investasi
a. IRR
4. Titik
Imbas
Biaya Tetap
BEP
=
--------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel
80.000
BEP =
--------------------------------------------- x 100%
5.850.000–
5.558.000
= 27 ekor
Berdasarkan perhitungan BEP unit maka dapat
disimpulkan bahwa apabila usaha lebih dari 27 ekor maka dikatakan layak/
menguntungkan.
5. Posisi
Liquiditas Keuangan
Untuk menghitung posisi Liquiditas
Keuangan “Phitik Pak Djumadi”, maka menggunakan aliran cash ratio (Rasio Kas), dengan rumus.
Dilihat
dari beberapa aspek yang ada seperti permodalan, proyeksi analisis keuangan dan
aspek profitabilitas dapat disinpulkan bahwa usaha yang dijalankan oleh Pak
Djumadi layak dan dapat dijalankan dengan baik. Mengingat dari usaha tersebut
menghasilkan laba dan payback period
hanya 1,2 tahun. Selain itu, Profitability Indeks (PI) juga menunjukkan bahwa
usaha tersebut layak dijalankan.
0 comments:
Post a Comment