:::: MENU ::::
  • Berbagi Ilmu Peternakan

  • Peternak Muda

  • Bangga Menjadi Peternak

Thursday, 1 November 2018


sapi merupakan hewan yang telah lama keberadaannya. cikal bakalnya sudah ada sejak zaman dahulu. hingga sekarang sapi terdiri dari banyak golongan dan bangsa. bangsa-bangsa tersebut telah mengalami perkawinan silang sehingga menghasilkan sapi yang berbeda dari tetuanya.

zaman prasejarah hanya ada dua bangsa sapi di dunia ini, yaitu Auroch (Bos Taurus) di Eropa dan Zebu (Bos Indicus) di Asia, Afrika, serta India. sapi yang dipilih untuk di pelihara adalah sapi yang mempunyai postur tubuh besar serta otot-ototnya kuat. sapi dengan otot yang kuat akan dimanfaatkan sebagai sapi penarik barang. sapi-sapi tersebut dikawinkan dengan sapi lain yang mempunyai karakteristik yang sama sehingga turunannya menjadi keturunan yang lebih baik, lebih besar dan lebih kuat. setelah tidak lagi digunakan kebutuhannya sebagai penarik beban mereka melakukan pemilihan untuk dikembangbiakkan guna mendapatkan turunan yang lebih baik, lebih besar, dan menghasilkan banyak daging atau karkas (carcasses).

perbaikan keturunan tersebut dilakukan terus menerus dari masa ke masa. keturunan sapi yang mebaik inilah yang enjadi nenek moyang sapi potong yang ada saat ini. para peternak sap[i kemudian membentuk organisasi guna menentukan dan mengebangkan standar regestrasi serta membuat aturan yang harus diikuti oleh seluruh peternak sapi dala emilih bibit sapi yang akan dikembangbiakkan.dengan deikian, garis keturunan (blood line) suatu jenis sapi dapat terjamin, standart karakteristiknya pun tetap terjaga. hasil dari seluruh keturunannya pun hasilnya saa yang sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam standarisasi dan aturan. sapi-sapi dengan kesaaan inilah yang selanjutnya di sebut dengan janis sapi tertentu dan dibernama tertentu oleh asosiasi petyernak sapi di asing-asing lokasi. untuk keseragaman, isal sapi liousin. tujuannya agar udah dala membedakannya.

Sejarah sapi liousin diulai pada periode yang dikenal sebagai Pleistocene (2,6 juta sapai 12.000 tahun yang lalu) ketika banyak megafauna enjalajahi bui. Aurochs, nenek oyang dari ternak odern, terasuk salah satu eghafauna yang bertahan sapai abad ke-17. gambar Auroch terdapat di lukisan gua yang diteukan pada tahun 1940 di Lascaux di wilayah Dordogne, Prancis. lukisan tersebut diperkirakan berusia 17.300 tahun. karena penampilan mereka, Aurochs yang ada di lukisan tersebut diyakini telah menjadi nenek moyang langsung dari sapi liousin. adapun bukti tertulis pertama dari keberadaan sapi k;limopusin berasal dari akhir abad ke-18.

Sapi Liousin dal;ah bangsa sapi potong berotot yang berasal dari liousin dan Arche di Pranchis. bangsa ini dikenal sebagai spi liousin dari prancis. awalnya, sapi liousin dinilaisebagai sapi pekerja yang bentuknya buruk dan kualitas susunya rendah. bahkan, sapi liousin adalah salah satu sapi terbutuk dala kopetisinya.

dalam rangka memperbaiki keturunannya, ada upaya menghasilkan strain yang lebih besar dari limousin tahun 1700 dan 1800-an. beberapa peternak limousin mencoba untuk menyilangkan sapi limousin dengan sapi agenais, sapi noran, atau sapi charolais yang memiliki bentuk lebih baik. hasilnya, terbentuk sapi yang lebih tinggi serta emiliki volume perototan lebih di bagian kaki belakang dan pinggang. sayangnya sapi persilangan ini terbukti tidak ekonois karena membutuhkan jumlah pakan yang lebih besar daripada yang dapat disediakan sehingga ditinggalkan.

peternak limousin keudian berkonsentrasi pada peningkatan keturunannya melalui seleksi alam. program pemuliaan diizinkan untuk dikembang secara alami agar dihasilkan kualitas yang lebih tinggi. salah satu upayanya melalui seleksi ketat pada kelopok ternak limousin. keberhasilan pemuliaan tersebut menyebabkan limousin dikenal sebagai hewan pedaging prancis sejak saat itu.

dengan semakin berkembangnya penggunaan seleksi alam,pencataan garis keturunan dari sapi jantan dan betina limousin yang luar biasamenjadi penting. untuk mempertahankan hasil pemuliaan dan generasinya, disusunlah Limousin Herd Book tahun 1886. tujuannya untuk memastikan keseragaman perkembang biakan dan menjamin kemurnian keturunan dan perbaikan dengan hanya merekam dan hewan peternakan yang memenuhi standar jenis secara ketat. jalan yang dipilih sangat cermat sehingga kurang dari setengah peternak hewan yang mengajukan permohonan pendaftaran diterima. penerapan standar ini mendorong penciptaan limousin ternak eksklusif di perancis.

berkat kualitasnya, bangsa limousin telah memenangkan banyak penghargaan di kompetisi bergengsi. sebagai contoh, daging sapi limlousin datang lebih dulu di Quality Trophy dan berkualitas sebagai The Best Eropa Beef Meat selama paris Internasional Agricultural Show. sapi limousin membuat kesan yang mendalam pada sapi perancis selama tahun 1850-an. pertunjukan pertama menang di Bordeaux dengan mengambil tempat kedua dan ketiga. selanjutnya, tahun 1857-1859 limousin juga unggul di beberapa kompetisi karkas pertama di kompotisi produk pertanian yang diadakan di Poissy, dekat Paris. reputasi sapi limousin sebagai hewan daging pun tegas di tetapkan. hari ini sapi limousin masih disebut dengan "tukang daging hewan" di Perancis.

Sumber :
Yulianto, Purnawan dan Cahyo Saparinto. 2014.  Beternak Sapi Limousin. Jakarta:Penebar Swadaya


Tuesday, 30 October 2018

ANALISIS KELAYAKAN USAHA


USAHA AYAM PEDAGING
“Phitik Pak Djumadi”






















KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
2018

Latar belakang



Nama perusahaan atau usaha budidaya ayam broiler yang dijalankan oleh Pak Djumadi adalah “Phitik Pak Djumadi”
B.  Alamat Perusahaan              :
Perusahaan “Phitik Pak Djumadi” terletak di desa Karangmalang, Bobotsari, Purbalingga
1.      Sejarah Singkat Perusahaan
Seperti yang telah diketahui bahwa kebutuhan akan daging ayam setiap harinya terus bertambah. Apalagi harga daging yang semakin lama semakin tinggi. Hal ini dikarenakan karena daging ayam sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat daerah Bobotsari, selain itu daging ayam bukanlah suatu bahan makanan yang dimiliki masyarakat kalangan kelas atas. Selain harga daging ayam yang relatif terjangkau kandungan gizinyapun relatif tinggi. Sehingga tidak heran bila saat ini bisnis ayam pedaging semakin digeluti oleh para pebisnis. 
2.      Jenis Bidang Usaha
Usaha yang dijalankan Pak Djumadi, bergerak pada usaha penyedia bahan pangan masyarakat, khususnya daging ayam.
3.      Pemilik Perusahaan
Pak Djumadi sebagai pemilik tunggal merupakan petani sukses dan dipercaya menjadi ketua kelompok tani di Desa Karangmalang. Pak Djumadi adalah warga desa Karangmalang yang telah terjun dalam dunia pertanian selama 15 tahun dan menjalar pada bidang peternakan yaitu budidaya ayam broiler selama 4 tahun ini. Usaha yang dijalankan Pak Djumadi baik pertanian maupun peternakan merupakan mata pencaharian utamanya.

















1.      Identitas Perusahaan
a.       Nama Perusahaan     : Phitik Pak Djumadi
b.      Alamat Perusahaan  : Karangmalang, Bobotsari, Purbalingga
2.      Legalitas Usaha
a.       Bentuk/Badan Hukum Perusahaan
Usaha budidaya ayam broiler milik Pak Djumadi tidak berbadan hukum mengingat usaha ini hanya usaha skala rumah tangga.
b.      Perjanjian Usaha     
Usaha budidaya ayam broiler Pak Djumadi tidak berbentuk badan hukum, tidak ada perjanjian yang mengikat.
3.      Struktur Organisasi
1.      Pimpinan Perusahaan              : Djumadi
2.      Pimpinan Unit/Divisi/Bagian
·         Bidang Produksi                        : Wahyu
·         Bidang Keuangan                      : Ninin
·         Bidang Pemasaran                      : Wahyu

1.      Unsur Pimpinan Perusahaan
a.       Pimpinan Perusahaan                    : Djumadi
b.      Pimpinan Unit/Divisi/Bagian
·         Bidang Produksi                        : Wahyu
·         Bidang Keuangan                      : Ninin
·         Bidang Pemasaran                      : Wahyu

2.      Uraian Tugas
Pemimpin perusahaan, bertugas untuk mengkoordinir setiap kegiatan perusahaan. Pemimpin perusahaan menjadi pentholan “teladan” bagi anggota-anggotanya.
Bidang produksi, bertugas untuk mengawasi dan mengatur jalannya produksi broiler apakah memenuhi kebutuhan pasar dan membantu memberi pakan maupun minum pada ayam pada pagi dan malam hari. Selain itu, juga memperbaiki dan mengembangkan kualitas produk daging ayam broiler tersebut.
Bidang keuangan, bertukas memegang keuangan dan mencatat administrasi pemasukan maupun pengeluaran. Bidang keuangan juga merangkap memberi pakan dan minum ayam pada siang hari.
Bidang pemasaran, bertugas mencari pasar dan memasarkan hasil (ayam broiler) sesuai permintaan pasar. Bahkan membentuk ikatan kerjasama.
3.      Karyawan
Usaha peternakan ayam broiler “Phitik Pak Djumadi” belum memiliki karyawan.








1.      Nama Produk yang dipasarkan dan kegunaannya
Produk yang dihasilkan dari budidaya ayam broiler adalah daging ayam karkas maupun ayam yang masih hidup sesuai dengan permintaan pasar. Produk tersebut diberi nama Phitik Pak Djumadi.
2.      Wilayah/Daerah Pemasaran
Wilayah pemasaran Phitik Pak Djumadi adalah pasar Bobotsari, warga sekitar wilayah Karangmalang.
3.      Segmen pasar/ Kelompok pembeli
Segmentasi konsumen dari Phitik Pak Djumadi adalah semua kalangan dengan berbagai latar belakang kehidupan. Beberapa segmentasi khusus diantaranya adalah pembeli dan pengepul, lebih ditujukan langsung kepada pembeli terutama skala rumah makan maupun ibi-ibu PKK supaya dapat lebih menaikkan nilai dari hasil produksi.
4.      Sistem Transportasi Perdagangan
Transportasi yang digunakan dalam proses perdagangan adalah mobil bak terbuka maupun motor keranjang (motor bronjong) tergantung dari kapasitas jumlah produk yang dibeli.
5.      Sistem Saluran Distribusi diwilayah pemasaran
Konsumen
Produsen
Ada dua sistem saluran distribusi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan Phitik Pak Djumadi , yaitu
1.     
Pengepul
 


Dari gambar saluran diatas, dapat dijelaskan bahwa produk yang dihasilkan oleh Phitik Pak Djumadi akan ditadah oleh pengepul (penjual pasar) untuk selanjutnya sampai kepada tangan pembeli (konsumen pasar).
Produsen
Konsumen
 
a.        


Dari gambar saluran diatas, dapat dijelaskan bahwa konsumen membeli langsung (datang langsung) pada Pak Djumadi (Phitik Pak Djumadi).
1.      Permintaan produk
a.       Permintaan masa lalu
Tahun
Perkiraan Permintaan
( ekor )
2016
150.000 ekor
2017
300.000 ekor
2018
340.000 ekor

b.      Proyeksi permintaan untuk minimal 5 tahun mendatang
Tahun
Perkiraan Permintaan
( ekor )
2019
380.000 ekor
2020
400.000 ekor
2021
450.000 ekor

c.       Faktor yang mempengaruhi permintaan selama ini
Beberapa faktor yang  mempengaruhi permintaan, terutama pada Pithik Pak Djumadi :
1.      Kebutuhan masyarakat akan daging ayam yang telah menjadi kebutuhan pokok disemua kalangan.
2.      Harga daging ayam lebih terjangkau dibanding dengan harga daging lainnya.
Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa selain memperhatikan segmen pasar, layout usaha ada beberapa hal utama yang harus diperhatikan dan dijalankan, yaitu :
1.      Branding
Seperti yang telah diketahui masyarakat bahwa usaha budidaya ayam broiler milik Pak Djumadi telah memiliki brand yaitu “Pithik Pak Djumadi”. Hal ini menjadikan suatu produk memiliki identitas sehingga menarik dan mampu dikenang oleh konsumen.
2.      Packing
Hal yang diperhatikan adalah cara mengemas atau megepack sebuah produk. Apalagi kemasan daging yang harus fresh dan tertutup. Selain itu terbuat dari bahan yang hiegeinis.
3.      Marketing
Cara memasarkan dan mengatur keuangan juga harus jelas dan teliti.













1.      Nama Produk
Produk yang dihasilkan dari budidaya ayam broiler adalah daging ayam karkas maupun ayam yang masih hidup sesuai dengan permintaan pasar. Produk tersebut diberi nama atau brand “Phitik Pak Djumadi”. “Brand “Phitik Pak Djumadi” diambil dari nama pemilik usaha ayam broiler tersebut.
2.      Dimensi Teknis Produk
Produk ayam dari Phitik Pak Djumadi untuk bentuk ayam utuh, ayam sehat dan terbebas dari penyakit dan bisa dalam bentuk karkas tergantung permintaan konsumen. Hanya saja dalam analisa produksi, Phitik Pak Djumadi memfokuskan produk dalam bentuk ayam utuh agar mudah dalam perhitungan dan didapat keuntungan pokoknya. Selain itu dalam dimensi kualitas produknya diharapkan :
3.      Spesifikasi Teknis Produk/Standar Mutu Produk
Ayam Broiler Hidup
Karkas (Daging Ayam)
Mutu karkas ayam pedaging berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 01-3141-1998. Karkas ayam pedaging adalah bagian dari ayam pedaging hidup, setelah dipotong, dibului, dikeluarkan jeroan dan lemak abdominalnya, dipotong kepala dan leher serta kedua kakinya (ceker).
Klasifikasi berdasarkan penanganannya yaitu karkas dingin segar adalah karkas segar yang baru diproses selama tidak lebih dari 6 jam dan tidak mengalami perlakuan lebih lanjut. Karkas dingin segar, adalah karkas segar yang segera didinginkan setelah selesai diproses sehingga suhu didalam daging menjadi antara 40-50C.
1.      Alur Proses Produksi
Alur proses produksi budidaya ayam broiler “Phitik Pak Djumadi” disimpulkan bahwa Pak Djumadi membeli DOC, Pakan, Obat dan vaksin dari sebuah perusahaan dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan tersebut. Setelah itu, Pak Djumadi melakukan pmeliharaan dan pada akhirnya ketika ayam mencapai umur 35-42 siap panen. Biasanya, para pengepul maupun pembeli langsung datang ketempat pak Djumadi untuk membeli ayamnya.

2.      Sistem Produksi
Perencanaan proses produksi untuk menghasilkan produk ayam adalah pemeliharaan dengan menggunakan sistem layout yang baik dan memadai serta hasil produksi tidak hanya ayam utuh, tetapi Pak Djumadi juga menawarkan pasokan karkas/ daging dengan jasa pelayanan seperti tranportasi dan pengemasan yang berkualitas.
1.      Kapasitas Produksi Pertahun
Berdasarkan pengalaman dan budidaya tiga tahun terakhir, kapasitas pertahun yang mampu dijalankan adalah
Tahun
Rencana produksi (ekor)
2016
2017
2018
800 ekor/ tahun
800 ekor/ tahun
800 ekor/ tahun

2.      Rencana produksi
Berdasarkan hasil dari perhitungan peluang pasar atas permintaan produk ayam broiler. Kapasitas produksi ayam dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun
Rencana produksi (dalam unit)
2019
2020
2021
1600 ekor/ tahun
1600 ekor/ tahun
1600 ekor/ tahun

1.      Bahan baku
Bahan baku yang dibutuhkan dalam budidaya ayam broiler adalah DOC, pakan, kandang, vaksin dan obat-obatan.
2.      Bahan Penolong
Bahan penolong yang dibutuhkan dalam budidaya ayam broiler adalah alat kebersihan (sanitasi), alat angkut (transportasi) dan peralatan kantor. 

Untuk sementara ini, limbah dari budidaya ayam broiler Pak Djumadi diolah sendiri menjadi pupuk kandang dan digunakan sendiri.
1.      Biaya Investasi
a.       Pengadaan mesin peralatan produksi
Uraian
Banyaknya
Harga/Unit
Jumlah
Peralatan Kantor
1 paket
Rp.   50.000
Rp       50.000
Alat Angkut
1
Rp. 250.000
Rp.    250.000
Tempat Pakan
5
Rp.   25.000
Rp.    125.000
Tempat Minum
5
Rp.   25.000
Rp.    125.000
Peralatan Sanitasi
-
-
Rp.    80.000
Jumlah


Rp. 630.000

b.      Pengadaan tanah dan bangunan pabrik
Tanah yang digunakan untuk usaha budidaya ayam broiler menggunakan tanah sendiri
c.       Pengadaan fasilitas pengolahan limbah
Tidak ada fasilitas khusus untuk pengolahan limbah, hanya menggunakan fasilitas yang ada.
2.      Biaya Operasi Produksi (1 tahun)
a.       Upah tenaga kerja produksi
Usaha budidaya ayam broiler ini tidak membutuhkan tenaga kerja, karena semua kegiiatan budidaya dilakukan sendiri.
b.      Biaya bahan baku dan bahan penolong
Biaya bahan baku dan bahan penolong sebagai berikut.
Uraian
Banyaknya
Harga/Unit
Jumlah


Bahan Baku


a. DOC
800
5.500
Rp.   4.400.000

b. Vaksin dan Obat
800
500
Rp.      400.000      

c. Pakan
48
340.000
Rp.  16.320.000

Bahan Penolong




d. Sekam
16
12.000
Rp.      192.000

e.  Transportasi
-
-
Rp.      250.000

f.   Alat kebersihan
-
-
Rp.         80.000,-

Jumlah


Rp. 21.642.000


Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya analisis dari segala aspek untuk mencapai sebuah tujuan dalam usaha tersebut. Aspek yang harus diperhatikan antara lain adalah analisis aspek teknis, analisis aspek produksi maupun analisis operasi. Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung proses produk dan persediaan bahan baku. Maka dalam hal ini perlu ada peninjaun atau analisis serta kenyamana dan keamanan perusahaan serta fasilitas yang mendukung proses kegiatan perusahaan.


a.       Sumber Pendanaan
Uraian
Biaya (Rp)
Persentase
Modal Sendiri
7.000.000
100 %
Jumlah
7.000.000
100 %
b.      Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi

c.       Analisa Biaya Tetap
Uraian
Periode
Harga Beli
Harga Jual
Penyusutan
Peralatan Kantor
3
Rp.      50.000
-
Rp.     16.000
Alat Angkut
10
Rp.    250.000
-
Rp.     25.000
Tempat Pakan
10
Rp.    125.000
Rp   20.000
Rp.     10.500
Tempat Minum
10
Rp.    125.000
Rp   20.000
Rp.     10.500
Alat Sanitasi
4
Rp.    80.000
Rp    8.000
Rp.     18.000
Jumlah



Rp.   80.000

d.      Analisa Biaya Tidak Tetap

Uraian
Banyaknya
Harga/Unit
Jumlah
(1)
(2)
(3 = 1 x 2)
a. DOC
200
5.500
Rp.   1.100.000
c. Pakan
12
340.000
Rp.  4.080.000
d.Sekam
4
12.000
Rp.      48.000
e.  Transportasi
-
-
Rp.      250.000
Jumlah


Rp. 5.478.000

f.        Proyeksi Aliran Kas
Uraian
Dalam 1 periode
Dalam 1 tahun
(1x4)
a. Sumber dana
7.000.000

b. Penggunaan dana
7.000.000

c. Pendapatan
    (1 x periode)
5.850.000
Rp. 23.400.000
d. Biaya
5.558.000
Rp. 22.232.000
Laba Kotor
292.000
Rp. 1.168.000
Biaya Administrasi
15.000
60.000
Laba bersih
277.000
1.108.000

1.      Laporan Laba/Rugi 5 tahun mendatang

2.      Laporan Arus kas proyeksi 5 tahun mendatang
Karena usaha budaya Ayam broiler masih dalam skala kecil, maka tidak ada utang piutang maupun investasi dibank.
Uraian
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Pendapatan Usaha
23.400.000
23.400.000
23.400.000
23.400.000
23.400.000
Biaya pengeluaran
22.232.000
22.232.000
22.232.000
22.232.000
22.232.000
Laba Kotor
1.168.000
1.168.000
1.168.000
1.168.000
1.168.000
Biaya administrasi kantor
60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
Total Pendapatan Usaha
1.108.000
1.108.000
1.108.000
1.108.000
1.108.000
Pendapatan Lainnya
-
-
-
-
-
Total akhir Pendapatan Usaha
1.108.000
1.108.000
1.108.000
1.108.000
1.108.000

3.      Laporan Neraca Perusahaan 5 Tahun Mendatang
Neraca perusahaan 5 tahun mendatang dapat dilihat dalam tabel berikut.
Uraian
Total
a.   Aset Lancar

Aset kas
15.000
Aset perlengkapan                     
630.000
b.   Aset Tidak Lancar

Aset Tetap
10.000.000

1.      Margin Laba (Cash Flow)
2.      Profitability Indeks (PI)
Menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Rumus PROFITABILITY INDEX (PI):
Nilai Aliran Kas Masuk
PROFITABILITY INDEX ( PI ) = ---------------------------
                                                                        Nilai Investasi



3.      Tingkat Kemampuan Pengembalian Investasi
a.       IRR
4.      Titik Imbas
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
                                                        Biaya Tetap
                        BEP  =  ---------------------------------------------  x  100%
                                       Hasil Penjualan – Biaya Variabel
                                                            80.000
                        BEP  =  ---------------------------------------------  x  100%
                                                5.850.000– 5.558.000
             =  27 ekor
Berdasarkan perhitungan BEP unit maka dapat disimpulkan bahwa apabila usaha lebih dari 27 ekor maka dikatakan layak/ menguntungkan.
5.      Posisi Liquiditas Keuangan
Untuk menghitung posisi Liquiditas Keuangan “Phitik Pak Djumadi”, maka menggunakan aliran cash ratio (Rasio Kas), dengan rumus.


Dilihat dari beberapa aspek yang ada seperti permodalan, proyeksi analisis keuangan dan aspek profitabilitas dapat disinpulkan bahwa usaha yang dijalankan oleh Pak Djumadi layak dan dapat dijalankan dengan baik. Mengingat dari usaha tersebut menghasilkan laba dan payback period hanya 1,2 tahun. Selain itu, Profitability Indeks (PI) juga menunjukkan bahwa usaha tersebut layak dijalankan.




A call-to-action text Contact us